Kamis, November 12


Sejarah Soekarno

Awal kisah hidup Ir. Soekarno dimulai ketika ia dilahirkan di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901. Semasa hidupnya, Soekarno paling dikenal sebagai pemimpin perjuangan negara baik dari jajahan Belanda maupun Jepang. Selain sebagai bapak perjuangan negara, Soekarno juga dikenal sebagai presiden pertama Indonesia yang memerintah sejak tahun 1945 hingga tahun 1967. Soekarno pernah ditahan selama lebih dari satu dekade ketika Belanda menjajah, dan kemudian dilepaskan saat Jepang tiba di Indonesia. Soekarno dan teman-teman nasionalisnya bekerja sama untuk mengumpulkan support demi membantu Jepang sebagai imbalan karena Jepang telah membantu penyebaran ide nasionalis di Indonesia.

Perjalanan Hidup Soekarno

Perjalanan hidup Ir. Soekarno dimulai dari masa ketika ia lahir dari pasangan aristokrat Raden Soekemi Sosrodihardjo yang merupakan guru TK di Jawa dan istri Bali-nya yang berasal dari kasta Brahma, bernama Ida Ayu Nyoman Rai. Soekarno kecil dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901 dan memiliki nama Kusno Sosrodihardjo. Setelah lulus dari SD lokal pada tahun 1912, Soekarno dikirim menuju Europeesche Lagere School, sebuah sekolah SD Belanda yang terletak di Mojokerto. Pada tahun 1916, ayahnya mengirim Soekarno ke Surabaya untuk masuk ke Hogere Burger School (sebuah sekolah persiapan kuliah milik Belanda) dimana Soekarno bertemu Tjokroaminoto, seorang nasionalis dan pendiri Sarekat Islam, sekaligus pemilik tempat kos yang ia tinggali saat itu. Empat tahun setelahnya, Soekarno kemudian menikahi Siti Oetari yang merupakan anak dari Tjokroaminoto. Pada tahun 1921, Soekarno akhirnya berhasil masuk ke Technische Hogeschool (sekarang ITB) di Bandung.

Ketika melanjutkan kuliah di Bandung, Soekarno memfokuskan dirinya untuk mengambil jurusan civil engineering dan mengambil jurusan arsitektur. Pada saat dia berada di Bandung inilah ia bertemu Inggit Garnasih, yang pada saat itu adalah istri dari pemilik rumah kos tempat ia tinggal, Sanoesi. Perbedaan usia Inggit yang lebih tua 13 tahun dari Soekarno tidak membuatnya gentar, dan mereka berdua kemudian menjalin kisah asmara. Pada tahun 1923, kisah rumah tangga Soekarno dan Siti Oetari berakhir karena Soekarno ingin menikahi Inggit, dimana Inggit juga akhirnya menceraikan suaminya agar mereka berdua bisa menikah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar